Aku pemenung dikala turun hujan
Tangisan awan mendung, anggun sekaligus misterius
Bertubuh air, berwujud gerimis, bertemankan hawa dingin.
Rintiknya membawa sunyi
Yang kaku dengan gigilan
Dia rebah di ruang ilusi
Ilusi tentang kesendirian
Rengkuhkan tangan yg tersembunyi dibalik selimut duka
Senyum yang melukiskan warna yang terpandang oleh mata
Warna kelam
Hujan bercerita
Aku mendengarkan
Tahukah apa yang di katakanya ?
Padaku dia berikrar
Untuk menjadi teman
Dalam malam dan siang
Entah mengapa, aku suka hujan.
RICKY WIJAYA
10.35 WIB
05 OKTOBER 2010
FOTO : GOOGLE SEARCH
puisinya bagus tapi agak kurang greget dikit banget buat kribo aq kasih pisang goreng I LIKE IT , TERUS MENULIS YUA kita belajar sama sama ok
BalasHapusiya... terima kasih sudah berkomentar :D
BalasHapus