menghela nafas dibalik pintu kayu
terlihat di persimpangan hati
wajah yg lelah dan berintik air mata
aku melihatmu dari hati yang ingin berbagi
seperti angin yang kehilangan haluannya
aku memeluk erat diriku
menggetarkan bibir
dan mengutuk rasa
yang bersandar pada kekakuan mengungkapkan rasa
aku maha lelah
bercinta hanya seorang
menangis dengan sendiri
dan berpuisi dimalam yang sunyi
Tuhan jika kau memberi
aku hanya ingin rasa itu
seperti kunang-kunang
menemaninya berjalan
disetapak jalan kehidupan yang kelam
untuk menjadi lentera
27 OKTOBER 2011
RICKY WIJAYA
FOTO : GOOGLE SEARCH
(dua jempol. Bagus sekali, Nak Itit. Puisi yang indah dengan diksi yang berkelas dan emosional bin ekspresif. sayang tidak ada kata-kata muncrat, jargon Anda wkwkwkwk)
BalasHapusmak acih oom :* ... komentarmu lebih berharga dari puisi yg diatas #eaaaa
BalasHapusbagus Nak, teruskan erkarya ya!
BalasHapusromantis deh.... kamu lagi ngegebet cowonya sapa? lho! *kabuurr* ;p
bagus :)
BalasHapusPuisi yang bagus, ekspresif :3 semoga keinginan yang tersirat dari puisi itu dikabulkan, aamiin :)
BalasHapusPuisi yang bikin meleleh ini. beneran. :)
BalasHapus